Untuk menguasai pasar hanya membutuhkan implementasi kebijakan
marketing mix yang benar, perusahaan perlu memilih dan membuat produk yang
tepat sesuai dengan kebutuhan pelanggan,
menetapkan harga yang sesuai dengan kualitas produk, merek dan situasi
persaingan, memilih jaringan distribusi yang tepat untuk penyaluran produk
perusahaan dan mengkomunikasikan keunggulan produk perusahaan dengan baik
kepada langganan sehingga mereka tertarik untuk membeli produk perusahaan.
Setiap pimpinan perusahaan ingin produknya menjadi nomor satu, baik dari
segi penjualan maupun persepsi konsumen. Namun perlu dipertimbangkan adalah
elemen-elemen marketing mix perusahaan, apakah memiliki keunggulan dan
kelebihan dibandingkan dengan kompetitor terdekat ? setiap produk yang unggul
dan menjadi market leader atau pemimpin pasar selalu memiliki kekuatan yang
lebih baik hampir diseluruh elemen marketing mix.
Cara mudah untuk mengetahui
dan memetakan kekuatan pemasaran perusahaan adalah mengelompokan marketing mix
menjadi 4 variabel dan diberikan bobot persentase untuk setiap variable, cara
paling sederhana adalah keempat variable tersebut diberikan bobot yang sama
besar, yaitu : product (25 %), price (25 %), place/distribution (25 %) dan
promotion (25 %). Selanjutnya perusahaan dapat membandingkan elemen perusahaan
sendiri dibandingkan dengan elemen marketing mix perusahaan yang sejenis. Untuk menjadi pemimpin pasar, minimal dibutuhkan keunggulan ditiga variable
marketing mix, artinya bobot kekuatan perusahaan adalah 75 %. Jarang sekali
perusahaan mampu unggul secara mutlak untuk seluruh variable, biasanya produk
yang berkualitas tinggi diikuti dengan harga yang tinggi juga.
Setelah memetakan titik
keunggulan dan kelemahan marketing mix perusahaan, selanjutnya perlu dilakukan
perbaikan titik kelemahan perusahaan, contoh : jika produk perusahaan kalah
dibandingkan dengan pesaing, maka perusahaan perlu mempertimbangkan untuk
melakukan inovasi dan perbaikan pada produk perusahaan, inovasi bisa di
kualitas produk, manfaat produk, bentuk produk maupun kemasan produk. Jika perusahaan kalah bersaing secara harga,
tidak perlu terlalu khawatir, karena kualitas biasanya sebanding dengan harga,
Jika perusahaan kalah bersaing dalam penyaluran produk, maka perlu diperluas
jaringan distribusi perusahaan, baik dalam maupun di luar kota, perusahaan bisa
menambah jumlah distributor atau toko pengecer yang potensial, kualitas
distributor juga perlu diperhatikan, jangan asal menambah distributor, karena
dapat bermasalah pada piutang. Jika perusahaan kalah dalam komunikasi produk,
bisa dipertimbangkan untuk meningkatkan intensitas komunikasi dan promosi
produk perusahaan.
Setelah melakukan analisis dan perbaikan secara
berkala variable marketing mix perusahaan, dapat dipastikan volume penjualan
perusahaan akan meningkat pesat dan profit perusahaan juga akan semakin
meningkat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar