Harga yang efektif dan diterima oleh pelanggan adalah
harapan bagi seluruh pebisnis dan praktisi marketing. Penetapan harga jual sebuah produk umumnya
dipengaruhi oleh lingkungan internal dan eksternal perusahaan.
Lingkungan internal perusahaan seperti : harga pokok
produksi dan pembelian, biaya operasional perusahaan, biaya promosi dan
distribusi, sedangkan lingkungan eksternal meliputi situasi persaingan dan daya
beli masyarakat.
Umumnya perusahaan menentukan harga jualnya dengan dua
cara yaitu :
- Markup
Perusahaan
melakukan markup sejumlah persentase untuk produknya, misalnya : 10 % dari
harga pokok produksi atau harga pokok pembelian. Untuk produk yang diproduksi
sendiri dapat ditetapkan markup lebih tinggi dibandingkan dengan produk yang
dibeli dari perusahaan supplier / principal.
- Target profit
Biasanya perusahaan
memiliki tujuan dan target keuntungan tertentu yang dihubungkan dengan target
pengembalian modal / ROI (Return on Investment). Dengan demikian, setiap harga
jual sudah ditetapkan target profitnya.
Beberapa kendala yang mungkin terjadi dalam penetapan
harga jual :
- Harga yang ditetapkan terlalu tinggi.
Hal ini dapat
terjadi karena perusahaan terlalu optimis terhadap produknya, sehingga harga
yang ditetapkan menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan produk yang sejenis.
Solusinya adalah perusahaan dapat membuat program promosi untuk kompensasi
kembali kepada distributor atau pelanggan, misalnya : cash back, atau program
promosi berupa hadiah bila penjualan perusahaan mengalami kemunduran.
Perusahaan
sebaiknya tidak menurunkan harga produk kecuali terpaksa, karena menurunkan
harga menimbulkan persepsi bahwa harga produk perusahaan selama ini sangat
mahal atau perusahaan menurunkan kualitas produknya. Penurunan harga dapat
menyebabkan merek perusahaan menjadi buruk dimata pelanggan.
- Harga yang ditetapkan terlalu rendah.
Hal ini dapat
terjadi karena produk perusahaan masih baru dan perusahaan ingin menguasai
pasar dengan cepat, namun konsekuensinya adalah margin keuntungan menjadi
rendah atau bahkan perusahaan mengalami kerugian bila banyak produk yang
diretur atau bermasalah. Harga produk yang rendah atau margin keuntungan yang
tipis mengakibatkan perusahaan tidak memiliki budget untuk melakukan aktivasi
promosi dan kegiatan branding lainnya, biasanya perusahaan akan mengalami
kesulitan untuk mengembangkan produknya untuk jangka waktu yang panjang.
Setelah menetapkan harga jual secara umum, perusahaan
perlu menyusun struktur harga yang tepat agar dapat diterima oleh distributor,
pengecer dan konsumen langsung. Dengan adanya struktur harga maka persaingan
yang tidak sehat antar distributor dan pengecer perusahaan dapat dihindari dan
diminimalkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar