Jumat, 24 November 2023

Effective Communication in The Workplace.

Effective Communication in The Workplace


Inspirasi bisnis Tribun Medan dan Network tanggal 24 November 2024 bersama Host Sian Yet, SE., M.Si,, MP. NLP. dan Narasumber Emil Admajaya (Emotional Intelligence Trainer & Coach) mengulik pentingnya komunikasi yang efektif di lingkungan pekerjaan dan organisasi.

Komunikasi yang efektif akan memberikan dampak yang positif bagi organisasi sehingga tujuan dan sasaran perusahaan dapat tercapai dengan baik dan lancar. Ketrampilan komunikasi bukanlah hal yang baru bagi profesional dan pebisnis, walaupun bukan hal yang baru dan sering dipelajari, persoalan komunikasi masih terjadi sampai saat sekarang, sehingga mengakibatkan selisih paham sampai pertengkaran. Kesalapahaman bisa dihindari jika kita mengetahui ketrampilan dan pengetahuan komunikasi yang baik.

Setiap individu memiliki ego dan emosi (seperti khawatir, sedih dan senang), pada saat berkomunikasi perlu diketahui kondisi emosional dari seseorang. Setiap manusia memiliki tiga otak : Otak untuk berpikir (Neocortex), Otak Perasaan atau Emosional (Limbric Brain) dan Otak Reflek (Reptilian Brain). Pada saat seseorang sedang mengalami emosi yang tidak menyenangkan maka otak berpikir sudah tidak bekerja maksimal dan hanya otak emosi serta reflek yang bekerja. Pada saat seseorang mengalami emosi yang tidak menyenangkan cenderung tidak berpikir secara logika lagi, sehingga respon yang diberikan juga tidak logika dan cenderung menolak atau menghindar.

Komunikasi yang efektif dimulai dari navigasi emosi yang baik dan selalu positif, hindari emosi yang negatif pada saat berkomunikasi. Jika emosi positif dan menyenangkan maka logika berpikir akan lebih tinggi. Emosi yang positif membuat peluang komunikasi dua arah yang baik dan diperoleh solusi yang positif juga. Dan sebaliknya emosi yang negatif seperti khawatir, kecewa dan marah akan mengakitkan kita melihat seseorang dari sisi negatifnya dan biasanya tidak dapat tercapai solusi yang baik dan cenderung mengalami penolakan dalam komunikasi.

Dalam berkomunikasi buatlah teman komunikasi anda tenang terlebih dahulu, perlu ada bridging situasi yaitu memulai komunikasi dengan hal yang positif : seperti tanyalah hal  yang membuat teman komunikasi anda nyaman seperti : Anda kelihataan sangat energik hari ini, Pelanggan anda sangat senang, dll. Kemudian dilanjutkan pada topik komunikasi yang ingin disampaikan.



Dalam berkomunikasi harus disadari dan dihindari kalimat yang bersifat asumsi (kayaknya & sepertinya) dan memberikan label kepada seseorang atau generalisasi bahwa seseorang itu sudah demikian. Komunikasi yang efektif fokus terhadap fakta dan data yang relevan terhadap topik komunikasi, selanjutnya perlu ada persamaan tujuan dari komunikasi dan win win dalam berkomunikasi.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar